slank slalu di hati
Cikal
bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex
(CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an.
Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan
lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir
tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim
meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan
Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah
nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut
mereka cowok selengean, dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki
(gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan
menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker. Mereka sempat
tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum
Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di
Slank.Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim,
Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan
formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan
Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke
perusahaan rekaman.
Setelah
berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai
rekaman debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang
menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka
pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album
tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu
itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik
Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat
kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi
bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album
kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. Hits single dari
album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam
dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru lagu yang versi
Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang
damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka
bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu
Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini.
Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun
1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul
Piss/Tiga. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss
menjadi trend di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single
dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah
seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak
yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim.
Tahun
1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi
Biroe. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari
album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus
Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Pada
saat menggarap album keenam Lagi Sedih, Bimbim selaku leader akhirnya
memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun ada juga yang
menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri
karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam
penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat
di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat
untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah
oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya
menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar
melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap
menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player. Reynold masuk
untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di
Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album
ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album
Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe
dan Tong Kosong membuktikan Slank masih bisa survive. Tawaran manggung
pun berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan
dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank.
Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat
itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk
untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin
melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank
terjadi.
Narkoba
Terbujuk
rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim penabuh drum grup musik
Slank dan keponakannya, Kaka vokalis Slank pun mencecapi ”obat langit”
yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu
pertama kali mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak enak.
Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau,
sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka berlanjutlah ia memakai
putau.
Semenjak
memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka
teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka. Banyak pengalaman
pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di
Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”,
sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim
sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani
wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani
wartawan, meski dengan susah payah.
Slank
membantah anggapan bahwa dengan mengkonsumsi Narkoba seorang seniman
bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram
tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat
membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi
album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa
menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
Slank Tinggal Berdua
Tahun
1997, Slank Ibarat diujung tanduk. Pay, Indra dan Bongky dipecat dari
band. Kabar burung mengenai pertengkaran ketiga orang itu dengan Kaka
dan Bimbim sudah santer. Indra dan Bongky jarang kelihatan ikut latihan.
Konon, suasana nggak enak ini mulai tercium sejak pembuatan album
Generasi Biru (1994).
Waktu itu, Bongky melihat Slank udah nggak jelas kemana arahnya. Setelah
itu Pay dan Indra juga mulai jarang kelihatan di Potlot. Bongky
akhirnya mengajak Slank vakum selama setahun. Keputusan itu disetujui
persenel lainnya. Selama vakum, Bongky mendirikan band Flower demi
memuaskan keinginan bermusiknya.
Repotnya, pihak distributor album-album Slank, Virgo Ramayana, telah
mewajibkan Bim-bim dkk itu menyelesaikan album baru sampai Desember
1996. Keputusan vakum lantas dicabut demi memenuhi kontrak. Dilain
pihak, Bongky tidak menyadari hal itu. Pikirnya, rapat mereka di pendopo
markas Slank belum sampai memutuskan sesuatu. Baru sekedar obrolan,
katanya. Terpaksalah Slank bergerak Bongky, Pay dan Indra.
Puncaknya, Kaka dan Bimbim membuat surat pemecatan untuk mereka bertiga
di bulan Januari 1997. Status pun menjadi resmi. Bongky kontan nggak
terima diperlakukan seperti itu Begitu juga Indra yang merasa
diperlakukan tidak adil karena Bim-bim dan Kaka memakai peralatan milik
Indra untuk Slank latihan. Diantara mereka bertiga, hanya Pay yang tidak
berkomentar. Tapi jauh sebelum kemelut ini, Pay udah bermasalah di
Potlot. Mulai dari persoalan pribadi sampai masalah Pay yang udah
mementingkan proyek luar.
Proses pembuatan album baru pun diakui Bimbim hanya dikerjakan dia
berdua Kaka. Dengan dibantu Ivan (Bass) dan Reynold (Gitar), album itu
akhirnya rampung. Pihak Virgo Ramayana, Pak Boedi Soesatio mengaku
langsung membaca gelagat kesedihan begitu mendengarkan gelagat Kaka dan
Bim-bim secara berulang-ulang. Dan kemudian dia langsung mengusulkan
judul Lagi Sedih kepada duo Slank ini.
Usul itu ternyata di setujui. Album Slank dirilis pada 5 Februari 1997
tanpa ada nama Pay, Bonky dan Indra. Waktu itu, Slank tinggak berdua.
Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir )
Ivanka
ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung
bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee
Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah
bersahabat dan satu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu
itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja
menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya.
Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu
minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin
karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut
tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan
juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena
waktu yang sangat singkat dan mendesak,, akhirnya dua orang tersebut
dipakai untuk melengkapi formasi inti Slank. Dan ketika konser pun,
semua mata hampir tertuju ke arah dua gitaris baru tersebut. Ketika itu
Slank diprediksi akan hancur dalam setahun namun ternyata formasi ini
bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang
menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.
Album baru dan semangat baru
Masuknya
Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang
dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu
yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka
berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai
narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan
Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain
keyboard di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda
dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album
berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak
bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi.
Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen
ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga
terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun
terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut
bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang
unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka.
Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi
lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di
album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset
original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada
pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album
ini.
Tahun
1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30
Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live
dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album
ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke
dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada
lirik yang dirubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit
"ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun
1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27
lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang
biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami
sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan
single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada
pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan
dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada
orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis
nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank bermain di
tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari
masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album
biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai
di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri
masa lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank
kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya
yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu
Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next
album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini,
dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi
Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan
Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem.
Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah
Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty
Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin
Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track
terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo
Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa
mendengar suara seorang wanita yang konon itu adalah istri dari Kaka,
Tascha.
Sukses
album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22
Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang
diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan
satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I
Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini
adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar
(tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live
kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam
versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar
penonton pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi
VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah,
Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di
lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton
untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang
menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi
presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus
Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih
kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti
tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya
yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang,
Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan
Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu
Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka
mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa
dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini
lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga
diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini
diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun
ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak
berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting.
Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan
gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang
diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank
kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia.
Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka
yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank
terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak
cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil
konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan
di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser
Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang
direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan
group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam
secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat
Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss
You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang
vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu
tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank
berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka
tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil
hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi
pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak
yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini
adalah sebuah pick guitar.
Slank
merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi
judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang
meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik
dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi
dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki
tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka
mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu
mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road
to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya
lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam
secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam
lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam
secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama
Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang
direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan
P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di
atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars
Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini
konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah
ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan
Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung
seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak
ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota
tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat
Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan
unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank
tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster
dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari
Makassar bernama Firman.
Tahun
2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia
Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu
Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event
tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou
Hoobastank, dll.
Di
akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R
adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love,
Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia
dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan
Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail
Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan
Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro.
Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini
adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, di akhir tahun
2005 menurut majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik
tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah
permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll
menyaru ke permainan gitar rock modern.
Di
tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya
pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di
album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh
Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun
terdapat di album ini.
Bencana
Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan
dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R
tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh
Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang
diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil
mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban
bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A
Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3
Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam
konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena
timpukan dari penonton yang mengakibatkan pendarahan pada mulutnya.
Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun
2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu
Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya diantaranya Dewa dan juga
Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII
Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu
dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank sendiri
tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea
Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The
May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam
acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah
lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini,
Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi
dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album
mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang
gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan
berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh
meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta.
Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang
berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan
air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu
(gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari
pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan
awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan
berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD
dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu.
Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser
tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga
mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I
Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya. AJARAN SLANKISME
Di
penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke 14
nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22 tahun
di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari album
tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh PAS
Band, Peterpan, Naif, Seurieus, J-Rock's, The Brandals, Speaker F1rst,
Teamlo, Melanie Soebono, Ratu, Cokelat, Jacko, Shanty dll. Di beberapa
lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu. Konon, total lagu
yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah 40 lagu.
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari Slank Kiss Me,
Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada 13 ajaran 'gak
sempurna dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh para Slanker, agar
mengerti dan menjalani nya. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya
milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna
ini" dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat
Slank berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank
sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini
adalah SBY, singkatan dari Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang ballad
nya, Gak Ada 2nya dan Yang Manis yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu
Kritis BBM dan Alami, Bimbim menciptakannya dalam satu hari. Slank
bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke Jepang untuk konser disana.
Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk acara charity for
Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album baru nya. Baik dari
live on air di televisi atau juga konser tour nya yang menjangkau 60
kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun tersibuk Slank, karena
di tahun ini, selain promo album Slankissme, Slank juga menjalani tour
di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser Ngedjinggo
Bareng Slank, lalu merilis Album Slank Since 1983 di Malaysia dan promo
di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka
kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak
disana. Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang
meminta foto bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank
mampir ke suatu kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan
bhakti sosial, atau juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil
dan juga kesenian dan budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di
televisi, lalu juga konser sebagai penutup di event musik terkenal
Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga mampir ke Amerika untuk
mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di Amerika. Slank
di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk
membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa Inggris
agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk
itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain
di sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua
produser di konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues
Saraceno, mantan gitaris group band Poison yang juga guru gitar Ridho
ketika menuntut ilmu di Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai
produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser
dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group Crowned King,
Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser
Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari
Kanada. Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues
Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka
telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh
Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya
Slank. Slank ingin kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh
siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke
Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang
hasilnya ada di album berikutnya dari Slank.
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul
23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil
musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n
Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua
panggung besar di ulang tahun ini.
Slank 'menjawab' Tantangan
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure.
Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para pendengar musik
terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain
akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak
ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi,
gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di
lagu Me & Reny dan ada satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las
Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu Sin City.
Kemudian ada lagu My Scooter Love yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini
bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga lagu
berjudul Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di
Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih
dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di bagian reff nya. Karena ada
kata yang mungkin tidak seharusnya dicantumkan di album tersebut. Namun,
jika lagu ini di putar di sebuah acara on air mingguan yang khusus
memutar lagu-lagu Slank, lagu ini tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden
track di lagu ini berjudul Lilo. Lagu ini tidak terdapat di album
tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa
didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu ini adalah
Cinta?, Slalu Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua
lagu dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim
yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap
kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali
hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu
dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny,
SLank melakukan change memebr. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain
gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun
2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk
perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di
semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya
mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus
menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang ebrbau
islami menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa
ke Amerika. Maklum saja, paska isu terorist berkembang, Amerika selalu
waspada dan sangat ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara
Arab. Hal itu pula yang membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya
karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang
disertakan dalam album ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun
disempurnakan dan Ridho cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues
Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan
dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul
Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya di tahun
2008.
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke
Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari
Jepang bernama The Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua
orang personil tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan
mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip
diboyong di pesta ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel From
Slank With Love yang menampilkan "bidadari" seperti Maia Estianti, T2,
Sarah Idol, Sherina, Astrid, Julia Perez, dan Nirina Zubir.
-Masih akan di update, Renji Blues-
Album Studio
1. 1990 - Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)
2. 1991 - Kampungan
3. 1993 - Piss!
4. 1995 - Generasi Biru
5. 1996 - Minoritas
6. 1996 - Lagi Sedih
7. 1997 - Tujuh
8. 1998 - Mata Hati Reformasi
9. 1999 - 999+09Double Album
10. 2001 - Virus
11. 2003 - Satu Satu
12. 2004 - Road to Peace
13. 2005 - PLUR
14. 2006 - Slankissme
15. 2007 - Slow But Sure
16. 2008 - Slank - The Big Hip
17. 2009 - Anthem For The Broken Hearted
18. 2010 - Jurus Tandur no. 18
Album Live
1. 1998 - Konser Piss 30 Kota
2. 2001 - Virus Roadshow
3. 2003 - Bajakan
Album Soundtrack
1. 2007 - Original Soundtrack "Get Married"
2. 2009 - Original Soundtrack Generasi Biru
3. 2009 - Original Soundtrack "Get Married 2"
Penghargaan
1. 1990 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
2. 1991 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
3. 1993 - Best Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
4. 1994 - Best Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
5. 1994 - Video Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
6. 1995 - Video Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
7. 1997 - Lagu Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
8. 1997 - Album Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
9. 1997 - Group Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
10. 1998 - Album Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
11. 1999 - Band paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
12. 2002 - The Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
13. 2003 - Artis/Duo/Group Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
14. 2003 - Album Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
15. 2004 - Album Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
16. 2005 - Penghargaan dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
17. 2009 - Most Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
18. 2010 - Album Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards\
19. 2010 - Group Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil
membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya
sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif,
yang dikenal sebagai Slankers.
Slank Fans Club
Hanya SLANK yang mengerti anak muda
• Hanya SLANK yang mempunyai pengalaman hidup untuk dijadikan cerminan para fansnya
• Hanya SLANK yang setiap tahun mengeluarkan album
• Hanya SLANK yang disetiap konsernya menyerukan perdamaian
• Hanya SLANK yang berani mengkritik pemerintah dalam lirik lagunya
• Hanya SLANK yang memiliki komunitas terbesar di Indonesia ± 10% rakyat Indonesia
• Hanya SLANK yang menjadi duta anti korupsi dan anggota WWF
• Hanya SLANK yang Down To Earth |